يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا
إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحاً عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ
وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ
النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ
نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ
لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٨﴾
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah
dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus
kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan
orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di
hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Tuhan
kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".
(At-Tahrim: 8)
Tobat merupakan Grade (tingkatan) atau langkah yang berat.
Ia menggambarkan kembalinya seorang hamba dari dunia materi dan kebendaan yang
berlumur dosa dan kemaksiatan, menuju dunia rohani yang bertabur cahaya dan
kesucian jiwa.
Jiwa manusia, secara fitrah bersih dari unsure apa pun, baik
unsure kebaikan maupun unsure keburukan. Kala itu jiwa manusia bagaikan
lembaran kosong, tak ada coretan dan goresan di atasnya. Hanya saja dalam jiwa
manusia terdapat kesiapan dan kecakapan untuk meraih satu kedudukan, baik
kedudukan tinggi nan mulia maupun kedudukan rendah nan hina. Ketika jiwa itu
tergores luka karena keburukan, muncullah di hati titik noda hitam. Semakin
banyak kemaksiatan diperbuat, maka semakin berlipatgandalah jumlah noda hitam
yang terpatri di hati, sampai kemudian kepekatan menyelimuti hati. Ketika itu
terjadi, cahaya fitrah dalam jiwa pun menjadi padam.
Namun ketika seseorang tersadar sebelumm noda hitam menutupi
seluruh hatinya, lalu ia beranjak dari fase kesadaran ini ke fase selanjutnya,
yakni fase tobat dengan segala syarat dan perangkatnya, maka noda-noda hitam
itu pun mulai dapat dibersihkan dari hatinya, sehingga dapat kembali ke kondisi
awal, fitrah, bertabur cahaya dan kesucian,s erta kemurnian
Satu hal yang penting yang harus dicatat adalah seorang yang
bertobat tidak bias dengan mudah mengembalikan kesuxian jiwa dan kebeningan
rohaninya. Gambarannya seperti ini, jika anda menodai kain putih lalu berusaha
menghilangkan noda itu, maka pastilah amat sulit untuk mengembalikan keadaan
kain itu seperti semula, betapa pun kerasnya usaha anda. Noda itu bias hilang,
tapi keadaan kain pasca proses penghilangan noda tentu tidak sama dengan
keadaannya sebelum terkena noda.