Rabu, 01 Mei 2013





Pacaran merupakan virus bagi remaja zaman sekarang, yang sudah menyebar dimana-mana dari kalangan rendah sampai kalangan yang mapan. Dalam pandangan islam pacaran merupakan perbuatan yang di haramkan.  Hakikat pacaran itu sebenarnya menuju kemaksiatan yang disenangi setan, karena setan senang menjerumuskan manusia yang sering berduaan bersama non muhrim, agar terjerumus ke lembah kemaksiatan. Disini para remaja zaman sekarang tidak tahu, ketika mereka berduaan bersama non muhrim, setan selalu datang mengganggu dan menjadi pihak ketiga untuk siap menjerumuskan ke lembah dosa.  Sebagaimana sabda Rosululloh :

“janganlah seorang laki-laku berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya, karena sesungguhnya setan adalah orang ketiga diantara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya”

Sudah jelas, kalau seorang laki-laki berduaan dengan wanita itu tidak boleh, nanti dikhawatirkan terjadi hubungan yang diluar batas.

Pacaran  itu asal mulanya sederhana, banyak remaja yang mengaku kalau pacaran itu hal yang biasa, hal yang lumrah, kalau nggak pacaran katanya ketinggalan zaman, gengsi, kuper. Tapi itu kan menurut mereka, padahal Alloh sudah berfirman dalam Al-Quran, yang berbunyi :

وَلاَ تَقْرَبُواْ لزّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً


Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk”. (QS Al-Isra : 32)

Alloh melarang kita untuk menjauhi perbuatan yang mendekati zina, apalagi sampai berzina. Seperti pacaran, asal mulanya Cuma iseng-iseng memandang lawan jenis, kemudian lama kelamaan tertarik, seperti ungkapan (dari mata turun kehati), setelah itu pengen kenalan, setelah kenalan, kemudian minta nomor untuk sms an, atau nggak, lebih kerennya chatingan lewat Facebook,  alasannya, biar tahu kegiatannya sehari-hari, biar tau keadaannya, sudah makan, atau belum. Setelah itu janjian ngajak ketemuan, setelah ketemu, berduaan di tempat sepi, pegang-pegangan tangan, raba-rabaan, lama-kelamaan pasti menuju perbuatan yang di luar batas, kalau sudah dilakukan,semua itu, pasti ada rasa ketagihan, rasa untuk mengulanginya lagi. Sebagai seorang remaja muslim, seharusnya kita menghindari perbuatan ini, berfikir dan mengfilter hal-hal yang negative, hal-hal yang mengandung dosa, dan menerima hal-hal yang baik dan positive.

Ketika melakukan perbuatan ini (pacaran) pasti akan menghabiskan waktu, yang sebenarnya bisa di manfaatkan untuk hal yang positive, malah digunakan untuk perbuatan yang negative. Disini remaja zaman sekarang tidak bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, malah mempergunakan waktu dengan segi negativenya. Dari pada waktu dipergunakan untuk pacaran yang tidak ada gunanya, dan merugikan dunia akhirat, lebih baik di gunakan untuk belajar, membaca buku pelajaran agar sukses di sekolah dan mendapat rangking satu, membaca Al-Qur’an, beribadah agar mendapatkan rahmat dari Alloh dan masuk surga tentunya. Coba bayangkan kalau setiap hari kita pergunakan waktu 2 jam untuk sms an, pacaran sama orang yang bukan muhrim kita, berarti dalam setahun ada 720 jam waktu yang sia-sia, waktu yang kita buang begitu saja demi sms an, pacaran sama orang yang belum halal bagi kita, nggak ada manfaatnya kan, buang-buang uang untuk beli pulsa, menguras tenaga, tidak dapat apa-apa, tidak dapat pahala, dapat dosa lagi. Coba misalnya waktu 720 jam itu kita pergunakan untuk belajar, supaya sukses, kita pergunakan untuk beribadah kepada Alloh, pasti semuanya akan indah dan derajat kita insyaAlloh akan di angkat oleh Alloh.

Orang yang berpacaran akan merasa dirinya sudah berada di jalan yang benar, sudah merasa kalau kekasih hatinya adalah orang yang satu-satunya akan menjadi bagian hidupnya untuk selamanya, tapi kalau kemudian suatu saat pacarnya mutusin, bagaimana…! Sia-sia donk pengorbanan yg selama ini dilakukannya, pasti dia merasa menyesal, menurut bahasa gaulnya, pasti dia galau ditinggal kekasih hatinya, ketika sudah menyesal pasti ia akan berfikir begini, “Buat apa aku hidup, buat apa aku ada di dunia ini, kalau aku tak  bisa hidup tanpamu untuk selamanya”. Akhirnya ia bunuh diri. Ih, ngeri deh, di dunia sengsara, di akhirat pun juga akan sengsara, mendapatkan siksa, karena ia bunuh diri.

orang yg berpacaran itu pada umumnya terlalu mementingkan kekasihnya, ia selalu menuruti apa yang ia minta, sehingga terjadilah pengorbanan, hanya demi orang yang belum halal itu, seperti kayak orang yang diperbudak sama orang yang belum jelas asal dan tujuannya. Sebaliknya ketika ia di perintah sama orang tuanya, disuruh oran tuanya, ia tidak mau, alasannya capek, malas, malu, dll. Tapi coba kalau kekasihnya yang menyuruh, pasti ia akan mau dan siap 100%. Misalnya, ibu kita menyuruh untuk mengantarkan kepasar, tapi kita nggak mau, alasannya ya tadi, capek, malas. Tapi kalau di suruh nganterin pacar ke mall, waktu hujan-hujan, dan rela hujan-hujan demi nganterin pacarnya ke mall, pasti kita mau, bahkan siap-sesiapnya. Maka disini, seharusnya kita renungkan sejenak. Padahal ibu merupakan orang yang selalu menyayangi kita, orang yang mengandung kita selama 9 bulan, orang yang melahirkan kita, mendidik kita dari kecil sampai sekarang ini, tapi kenapa kita tidak mau menuruti, tidak mau melaksanakan apa yang diperintahnya..? tapi sebaliknya kalau pacar menyuruh apa saja, pasti di laksanain, padahal pacar bukan apa apa kita, bukan orang yg halal buat kita, apakah seorang pacar melahirkan kita ? , mengandung kita ?, mendidik kita ? enggak kan….Astaghfirulloh.

Biasanya orang yang berpacaran akan mengatakan kata-kata yang indah, buat pacarnya, kalau bahasa sekarang orang-orang menyebutnya gombal. Tapi mereka dengan pedenya menggombali pacarnya sendiri. Sampai-sampai seorang kekasih ada yang mengatakan kepada kekasihnya                   “sesungguhnya hidup dan matiku hanya untukmu seorang”. So SWEET kata kekasihnya…..apakah ini perbuatan yang benar ? enggak kan. Padahal ketika kita sholat setiap harinya, kita membaca doa, yaitu doa iftitah, yaitu yang berbunyi:

اِنَّ صَلأَ تِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ

Artinya: “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya untuk Alloh Tuhan semesta alam”
Sudah jelas kan, kalau hidup dan mati itu, hanya untuk Alloh Tuham semesta alam, bukan untuk manusia, apalagi untuk pacar. Apa tidak malu dengan diri sendiri. Coba renungkan !
           
Intinya tinggalkanlah yang namanya pacaran, karena pacaran hukumnya haram, dan berdosa bagi yang melakukannya. Mulai dari sekarang rubahlah cara pandang dan pikir kalian, menjadi pemikiran yang dewasa dan bernuansa islam. Kalau ingin serius dengan kekasihnya, maka datangi orang tuanya, dan langsung lamar dia, dan langsungkanlah segera pernikahan, supaya tidak terjadi yang namanya pacaran, pacaran stelah menikah saja, lebih baik dan pastinya mendapatkan pahala. Untuk para remaja-remaja selalu berdoa dan berdzikir kepada Alloh, meminta kepada Alloh agar di lindungi dari perbuatan maksiat, dan agar menjadi hamba-Nya yang bertakwa. Amiinn…
0 Comments
Tweets
Komentar

0 komentar:

Posting Komentar