Kamis, 09 Mei 2013



Ada seorang saudagar kaya yang sudah tua usianya.hartanya sangat banyak.sementara ia sudah tidak mempunyai istri lagi.ia kini hidup dengan seorang putranya.

Anak lelaki satu-satunya ini,memiliki sifat yang berbeda dengan sang ayah,ayahnya adalah orang yang sangat gigih dalam bekerja.sedangkan anaknya,hanya bersenang senang saja.memang,saking banyaknya harta itu,tidak akan habis di makan tujuh turunan.

Saudagar kaya ini memilki perpustakaan besar.bahkan,terbesar di zamannya.sewaktu muda,ia giat bekerja hingga menjadi orang kaya seperti sekarang ini.kini,ia ingin menikmati masa tuanya dengan tenang.menikmati jerih payahnya sewaktu muda.

Ada satu sifat yang tidak di sukai anak dari diri ayahnya.yaitu,sang ayah di nilai pelit.sang ayah sangat selektif dengan permintaan anaknya.sang anak merasa jengkel dengan sifat aynhnya ini.karena,tidak setiap yang ia inginkan bisa di penuhi oleh ayahnya.padahal,apa yang ia inginkan,pasti bisa terjangkau dangan jumlah harta yang di miliki oleh sang ayah.

Suatu hari,sang anak datang menghadap ayahnya.ia berniat meminta sesuatu kepada ayahnya.sudah jauh-jauh hari ia susun rencana ini.berharap ayahya mau mengabulkan keinginannya.

“Anakku,kau Nampak murung,ap yang kau pikirkan?”Tanya sang ayah

“ayah,aku sangat beruntung memiliki ayah sepertimu.nasibku tidak seperti orang kebanyakan yang serba kekurangan.pokoknya aku bangga menjadi anakmu!”ujar sang anak

“syukurlah!”

“Begini ayah,kemarin ketika aku jalan-jalan dengan mengendarai sepeda motor,aku terus diperhatikan oleh orang-orang yang kujumpai.aku tidak tahu,apa yang mereka pikirkan tentang aku.mungkin mereka merasa aneh,anak seorang saudagar kaya hanya mengendarai sepeda motor!”si anak mulai menyentil

“maksudmu?”

“beberapa hari yang lalu,aku melihat iringan mobil kearah kota.aku berpikir,alangkah nyamannya naik mobil.tidak kepanasan,seperti naik sepeda motor.maka,akupun berkeinginan untuk memiliki mobil.apakah ayah mau memenuhi keinginanku?”

Sang ayah menarik nafas panjang.”anakku,ayah kira dengan sepeda motor sudah cukup untukmu.kau hanya berkeliling di sekitar sini saja,kan?”

“Tetapi,aku sungguh ingin merasakan bagaimana rasanya naik mobol,ayah?”

“ayah akan pikirkan dulu, besok akan ayah berikan jawabannya.”

Keesokan harinya.sang anak tengah duduk di ruang keluarga.menanti jawaban ayahnya.di dalam hati,ia berdoa,agar ayahnya mengabulkan permintaannya.

Tidak lama kemudian,sang ayah muncul dengan membawa susuatu.

“ayah,bagaimana?apakah ayah setuju denag keinginanku?”

“anakku,ayah ini sudah tua.sebenatar lagi mungkin akan mati.dan tentu saja,seluruh harta ayah akan di wariskan kepadamu,karena hanya engkaulah ahli waris ayah satu-satunya.”

“Ayah setuju tidak dengan keinginanku?”sang anak sudah tidak sabar lagi

“anakku,tidak semua yang kita inginkan bisa kita raih,meskipun kita hidup berkecukupan.tapi,kau sangat beruntung karena kau terlahir dari keluarga yang kaya raya.yang kau butuhkan sudah ayah siapkan.ini!”sang ayah menyerahkan sesuatu pada anaknya.

“apa ini,buku?”

“ya.”

“jadi,ayah tidak mengabulkan permintaanku?”

“tunggu dulu,maksud ayah…”

“ayah memang pelit!lebih baik aku pergi dari rumah ini!”sang anak beranjak dari tempat duduknya dan berlari meninggalkan rumah.

Sang ayah tak dapat mencegah anaknya,bahkan tiak sempat memberikan pengertian dan persoalan yang sebenarnya.kini ia tinggal sendiri.sang anak telah pergi dengan membawa kekecewaan,sang ayah lebih kecewa,karena pewaris hartanya yang satu-satunya telah pergi.

Beberapa tahun kemudian,anak saudagar kaya ini ingin kembali ke rumah.ia menyesal telah meninggalkan ayahnya yang sudah tua.ia juga merasa sengsara hidup dengan usaha sendiri.makan seadanya,pakaiannya tidak sebagus dulu,dan beragam kesusahan lainnya.

Penyesalannya semakin membuncah,tatkala ia mendengar kalau ayahnya telah meninggal.ia merasa berdosa,dan menganggap diri sebagai manusia tak berguna.

untuk menebus dosa-dosanya,ia berjanji dalam hati akan menerusakan apa yang telah di usahakan ayahnya selama ini.menjaga dan memgelola harta yang ada,juga akan mengubah tabiat buruknya.
Tibalah kini anak di depan rumahnya.sungguh eronis,rumah yang dulu megah,kini Nampak kumuh tak terawat.karena setelah pemilik rumah meninggal,para pembantu di rumah pergi.

Sebelum ia masuk ke rumah,ia menyempatkan diri ke makam ayahnya di samping rumah.ia tahu itu makam ayahnya,karena di sana tertanncap sebuah batu nisan atas nama ayahnya.

Bersimpuh anak itu di depan pusara ayahnya.menangis,menyesali semua yang telah berlalu.

Setelah puas menyiram makam ayahnya dengan air mata.anak ini kemudian masuk kedalam rumah.terbayang lagi kenangan dahulu,ketika ia bercanda ria dengan ayah dan ibunya.kenangan pertengkaranmya dengan sang ayah terakhir kali,sebelum ia meninggalkan rumah.

Matanya kemudian menangkap sebuah buku.buku yang dahulu hendak di berikan ayahnya,sebagai pengganti mobil yang di mintanya.dengan tangan gemetar,di ambilnya buku itu.buku yang kini sudah penuh dengan debu.

Perlahan-lahan,dibukanya lembaran demi lembaran dari buku itu.tiba-tiba,dari balik lembaran itu jatuh sesuatu.sebuah kunci mobil, lengkap dengan surat-suratnya.di sana juga terselip tulisan :ayah menyayangimu!

Kembali sang anak menangis. penyesalan kembali menyergap dirinya.ayah,maafkan anakmu!lirihnya di dalam hati.
1 Comments
Tweets
Komentar

1 komentar: