Sabtu, 27 April 2013



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحاً عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ

النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٨﴾


"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".  (At-Tahrim: 8)

      Tobat merupakan Grade (tingkatan) atau langkah yang berat. Ia menggambarkan kembalinya seorang hamba dari dunia materi dan kebendaan yang berlumur dosa dan kemaksiatan, menuju dunia rohani yang bertabur cahaya dan kesucian jiwa.



             Jiwa manusia, secara fitrah bersih dari unsure apa pun, baik unsure kebaikan maupun unsure keburukan. Kala itu jiwa manusia bagaikan lembaran kosong, tak ada coretan dan goresan di atasnya. Hanya saja dalam jiwa manusia terdapat kesiapan dan kecakapan untuk meraih satu kedudukan, baik kedudukan tinggi nan mulia maupun kedudukan rendah nan hina. Ketika jiwa itu tergores luka karena keburukan, muncullah di hati titik noda hitam. Semakin banyak kemaksiatan diperbuat, maka semakin berlipatgandalah jumlah noda hitam yang terpatri di hati, sampai kemudian kepekatan menyelimuti hati. Ketika itu terjadi, cahaya fitrah dalam jiwa pun menjadi padam.



       Namun ketika seseorang tersadar sebelumm noda hitam menutupi seluruh hatinya, lalu ia beranjak dari fase kesadaran ini ke fase selanjutnya, yakni fase tobat dengan segala syarat dan perangkatnya, maka noda-noda hitam itu pun mulai dapat dibersihkan dari hatinya, sehingga dapat kembali ke kondisi awal, fitrah, bertabur cahaya dan kesucian,s erta kemurnian



Satu hal yang penting yang harus dicatat adalah seorang yang bertobat tidak bias dengan mudah mengembalikan kesuxian jiwa dan kebeningan rohaninya. Gambarannya seperti ini, jika anda menodai kain putih lalu berusaha menghilangkan noda itu, maka pastilah amat sulit untuk mengembalikan keadaan kain itu seperti semula, betapa pun kerasnya usaha anda. Noda itu bias hilang, tapi keadaan kain pasca proses penghilangan noda tentu tidak sama dengan keadaannya sebelum terkena noda.



 

0 Comments
Tweets
Komentar

0 komentar:

Posting Komentar