“janganlah
seorang laki-laku berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya,
karena sesungguhnya setan adalah orang ketiga diantara mereka berdua kecuali
apabila bersama mahromnya”
Sudah jelas,
kalau seorang laki-laki berduaan dengan wanita itu tidak boleh, nanti
dikhawatirkan terjadi hubungan yang diluar batas.
Pacaran itu asal mulanya sederhana, banyak remaja
yang mengaku kalau pacaran itu hal yang biasa, hal yang lumrah, kalau nggak
pacaran katanya ketinggalan zaman, gengsi, kuper. Tapi itu kan menurut mereka,
padahal Alloh sudah berfirman dalam Al-Quran, yang berbunyi :
وَلاَ تَقْرَبُواْ لزّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina;
(zina) itu sungguh suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk”. (QS
Al-Isra : 32)
Alloh melarang kita untuk menjauhi perbuatan yang
mendekati zina, apalagi sampai berzina. Seperti pacaran, asal mulanya Cuma
iseng-iseng memandang lawan jenis, kemudian lama kelamaan tertarik, seperti
ungkapan (dari mata turun kehati), setelah itu pengen kenalan, setelah kenalan,
kemudian minta nomor untuk sms an, atau nggak, lebih kerennya chatingan lewat
Facebook, alasannya, biar tahu
kegiatannya sehari-hari, biar tau keadaannya, sudah makan, atau belum. Setelah
itu janjian ngajak ketemuan, setelah ketemu, berduaan di tempat sepi,
pegang-pegangan tangan, raba-rabaan, lama-kelamaan pasti menuju perbuatan yang
di luar batas, kalau sudah dilakukan,semua itu, pasti ada rasa ketagihan, rasa
untuk mengulanginya lagi. Sebagai seorang remaja muslim, seharusnya kita
menghindari perbuatan ini, berfikir dan mengfilter hal-hal yang negative,
hal-hal yang mengandung dosa, dan menerima hal-hal yang baik dan positive.
Ketika melakukan perbuatan ini (pacaran) pasti
akan menghabiskan waktu, yang sebenarnya bisa di manfaatkan untuk hal yang
positive, malah digunakan untuk perbuatan yang negative. Disini remaja zaman
sekarang tidak bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, malah
mempergunakan waktu dengan segi negativenya. Dari pada waktu dipergunakan untuk
pacaran yang tidak ada gunanya, dan merugikan dunia akhirat, lebih baik di gunakan
untuk belajar, membaca buku pelajaran agar sukses di sekolah dan mendapat
rangking satu, membaca Al-Qur’an, beribadah agar mendapatkan rahmat dari Alloh
dan masuk surga tentunya. Coba bayangkan kalau setiap hari kita pergunakan
waktu 2 jam untuk sms an, pacaran sama orang yang bukan muhrim kita, berarti
dalam setahun ada 720 jam waktu yang sia-sia, waktu yang kita buang begitu saja
demi sms an, pacaran sama orang yang belum halal bagi kita, nggak ada
manfaatnya kan, buang-buang uang untuk beli pulsa, menguras tenaga, tidak dapat
apa-apa, tidak dapat pahala, dapat dosa lagi. Coba misalnya waktu 720 jam itu
kita pergunakan untuk belajar, supaya sukses, kita pergunakan untuk beribadah
kepada Alloh, pasti semuanya akan indah dan derajat kita insyaAlloh akan di
angkat oleh Alloh.
Orang yang berpacaran akan merasa dirinya sudah
berada di jalan yang benar, sudah merasa kalau kekasih hatinya adalah orang
yang satu-satunya akan menjadi bagian hidupnya untuk selamanya, tapi kalau
kemudian suatu saat pacarnya mutusin, bagaimana…! Sia-sia donk pengorbanan yg selama
ini dilakukannya, pasti dia merasa menyesal, menurut bahasa gaulnya, pasti dia
galau ditinggal kekasih hatinya, ketika sudah menyesal pasti ia akan berfikir
begini, “Buat apa aku hidup, buat apa aku ada di dunia ini, kalau aku tak bisa hidup tanpamu untuk selamanya”. Akhirnya
ia bunuh diri. Ih, ngeri deh, di dunia sengsara, di akhirat pun juga akan
sengsara, mendapatkan siksa, karena ia bunuh diri.
orang yg berpacaran itu pada umumnya terlalu
mementingkan kekasihnya, ia selalu menuruti apa yang ia minta, sehingga
terjadilah pengorbanan, hanya demi orang yang belum halal itu, seperti kayak
orang yang diperbudak sama orang yang belum jelas asal dan tujuannya.
Sebaliknya ketika ia di perintah sama orang tuanya, disuruh oran tuanya, ia
tidak mau, alasannya capek, malas, malu, dll. Tapi coba kalau kekasihnya yang
menyuruh, pasti ia akan mau dan siap 100%. Misalnya, ibu kita menyuruh untuk
mengantarkan kepasar, tapi kita nggak mau, alasannya ya tadi, capek, malas. Tapi
kalau di suruh nganterin pacar ke mall, waktu hujan-hujan, dan rela hujan-hujan
demi nganterin pacarnya ke mall, pasti kita mau, bahkan siap-sesiapnya. Maka
disini, seharusnya kita renungkan sejenak. Padahal ibu merupakan orang yang
selalu menyayangi kita, orang yang mengandung kita selama 9 bulan, orang yang
melahirkan kita, mendidik kita dari kecil sampai sekarang ini, tapi kenapa kita
tidak mau menuruti, tidak mau melaksanakan apa yang diperintahnya..? tapi sebaliknya
kalau pacar menyuruh apa saja, pasti di laksanain, padahal pacar bukan apa apa
kita, bukan orang yg halal buat kita, apakah seorang pacar melahirkan kita ? ,
mengandung kita ?, mendidik kita ? enggak kan….Astaghfirulloh.
Biasanya orang yang berpacaran akan mengatakan
kata-kata yang indah, buat pacarnya, kalau bahasa sekarang orang-orang
menyebutnya gombal. Tapi mereka dengan pedenya menggombali pacarnya sendiri.
Sampai-sampai seorang kekasih ada yang mengatakan kepada kekasihnya “sesungguhnya hidup dan
matiku hanya untukmu seorang”. So SWEET kata kekasihnya…..apakah ini perbuatan
yang benar ? enggak kan. Padahal ketika kita sholat setiap harinya, kita
membaca doa, yaitu doa iftitah, yaitu yang berbunyi:
اِنَّ صَلأَ تِيْ وَنُسُكِيْ
وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
Artinya: “Sesungguhnya sholatku, ibadahku,
hidupku, matiku hanya untuk Alloh Tuhan semesta alam”
Sudah jelas kan, kalau hidup dan mati itu, hanya
untuk Alloh Tuham semesta alam, bukan untuk manusia, apalagi untuk pacar. Apa
tidak malu dengan diri sendiri. Coba renungkan !
Intinya tinggalkanlah
yang namanya pacaran, karena pacaran hukumnya haram, dan berdosa bagi yang
melakukannya. Mulai dari sekarang rubahlah cara pandang dan pikir kalian,
menjadi pemikiran yang dewasa dan bernuansa islam. Kalau ingin serius dengan
kekasihnya, maka datangi orang tuanya, dan langsung lamar dia, dan
langsungkanlah segera pernikahan, supaya tidak terjadi yang namanya pacaran,
pacaran stelah menikah saja, lebih baik dan pastinya mendapatkan pahala. Untuk
para remaja-remaja selalu berdoa dan berdzikir kepada Alloh, meminta kepada
Alloh agar di lindungi dari perbuatan maksiat, dan agar menjadi hamba-Nya yang
bertakwa. Amiinn…