Jumat, 18 Oktober 2013




Bismillah. Tidak akan masuk surga wanita yg berpakain tapi telanjang. wahai akhwat fiilah,sesungguhnya drimu bnyak di neraka,wlaupun kalian sholeha sujud tiap hari namun dirimu tdk taat pd suami & lidahmu lebih panjang dari jalbabmu maka siap-siap nereka tepat mu. Banyak sekali pertanyaan "kenapa mayoritas penduduk di surga pria dan kenapa wanita langka di surga" dan "kenapa mayoritas penduduk di neraka wanita"....Karena mayoritas penduduk dunia adalah wanita, dan banyak dari mereka yg berbuat dosa. Mereka melupakan perintah Allah Ta'ala dan rasulullah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah orang-orang fakir, dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)

1. Sedikit sekali wanita yg mau menutup auratnya. 

Mereka berpakaian namun seperti telanjang, mereka berpakaian seksi, mereka yg berpakaian ketat, mereka memakai jilbab namun lehernya kelihatan, mereka yg memakai jilbab namun dibawahnya pake celana ketat...
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Jadi boro2 mereka masuk surga nyium baunya pun mereka tdk bisa, padahal bau surga itu 40 thn perjalanan. Maka bersyukurlah wanita2 yg menjaga auratnya, kecuali untuk mahromnya.

"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri or
ang mukmin: ""Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka"". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang." Al Ahzab ayat 59

2. Mereka pada lupa sama hak2 suami

Di dalam kisah gerhana matahari yang mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang, beliau melihat Surga dan neraka. Ketika ...beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya:

“ … dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Para shahabat pun bertanya: “Wahai Rasulullah, Mengapa (demikian)?” Beliau menjawab: “Karena kekufuran mereka.” Kemudian mereka bertanya lagi: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab:“Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma)

“Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya. Dan tidaklah seorang istri dapat menunaikan seluruh hak Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadapnya hingga ia menunaikan seluruh hak suaminya. Sampai-sampai jika suaminya meminta dirinya (mengajaknya jima’) sementara ia sedang berada di atas pelana (yang dipasang di atas unta) maka ia harus memberikannya (tidak boleh menolak).” (HR. Ahmad 4/381. Dishahihkan sanadnya olehAsy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Irwa` Al-Ghalil no. 1998 dan Ash-Shahihah no. 3366)

Mereka selalu alasan kl diajak suami jima' (berhubungan intim), aku kan capeek, aku kan ngantuuk, aku kan tadi abis keramas dan lain lain...Al-Hushain bin Mihshan rahimahullahu menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena satu keperluan. Seselesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya:“Apakah engkau sudah bersuami?” Bibi Al-Hushain menjawab: “Sudah.” “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?” tanya Rasulullah lagi. Ia menjawab: “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.” Rasulullah bersabda: “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad 4/341 dan selainnya, lihat Ash-Shahihah no. 2612)

“Jika seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak untuk datang maka para malaikat akan melaknatnya sampai pagi.” (HR. Al-Bukhari no. 5194 dan Muslim no. 3524)
Dalam riwayat Muslim (no. 3525) disebutkan dengan lafadz:
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak ajakan suaminya melainkan yang di langit (penduduk langit) murka pada istri tersebut sampai suaminya ridha kepadanya.”

Pokoknya banyak deh hak2 suami yg ditinggalkan dan dilupakan istri....silahkan cek note ana Hak Suami Dalam Islam

3. Mereka suka ber gosip ria,padahal itu dosa besar.

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu ia berkata Rasulullah bersabda : “ketika aku di Mi’raj-kan aku melihat suatu kaum yang berkuku tembaga digunakan untuk mencakar muka dan dada mereka sendiri. Maka aku bertanya kepada Jibril, siapakah mereka itu, ia menjawab : mereka adalah orang yang memakan daging orang yang lain (sesama muslim) dan merusak kehormatan /harga diri mereka (sesama muslim)”. (Sunan Abu Dawud no 4878)

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, katanya Rasulullah bersabda : “Tahukah kamu apa arti mukhlis / bangkrut / pailit?” Jawab para sahabat, "Mukhlis menurut kami ialah orang yang tidak punya uang dan tidak punya harta." Sabda Nabi, " Sesungguhnya orang yang bangkrut (mukhlis) dari umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa dan zakat, dan membawa dosa karena dia pernah mencaci-maki (menggunjing/meng-ghibah) orang lain (sesama muslim), menuduh-nuduh orang, pernah memakan harta orang, pernah membunuh orang serta dia pernah memukul orang lain. Kemudian dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala-pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa orang-orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan ke api neraka." (Shahih Muslim no.2211)

0 Comments
Tweets
Komentar

0 komentar:

Posting Komentar